Ibu Rela di Aniaya Pemilik Panti Asuhan AL-KAIROT Demi Akte Lahir Anaknya - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 04 Mei 2015

Ibu Rela di Aniaya Pemilik Panti Asuhan AL-KAIROT Demi Akte Lahir Anaknya

Batam,Buruhtoday.com - Seorang ibu rela dianiaya pengelola Panti Asuhan demi mempertahankan Ijazah dan Akte lahir Anaknya, Hal itu dialami Wilda Juita Manurung orangtua Liyin Cahaya 10’ kemarin malam Minggu(3/5/2015) sekitar Pukul 20.00 WIB di Panti Asuhan AL-Kairot yang berlamat di perumahan Buana Raya Blok Bougenvile No.52, Kelurahan Sei Langkai,Sagulung.

“Saya sudah memohon pada pengelola Panti Asuhan agar Ijazah dan Akte Lahir anak kami dikembalikan, tiba-tiba istri pemilik Panti Asuhan tersebut keluar dari kamar dan memukul hidung saya sampai berdarah” Kata Wilda pada Buruhtoday.com sore tadi,dikantor Kelurahan Buliang, pukul 17.00 WIB.

Wilda menjelaskan  alasan pihak pengelola Panti Asuhan AL-Kairot menahan Ijazah dan Akte lahir anaknya tersebut sudah  banyak mengeluarkan biaya untuk sekolah di SD Darul Gubron,Sagulung. Sementara pihak sekolah saja pernah memanggil Wilda karena uang sekolah telat sehingga  raport anaknya ditahan.

“Pihak Panti Asuhan tidak benar membiayai anak kami, buktinya anak kami banyak hutang disekolah sehingga Rapotrnya ditahan.” Ujar Wilda dengan memegang hidungnya yang masih lebam.
Hal serupa juga dirasakan Sadiem 58” yang tinggal di perumahan RKT 2 Blok H No 2, Kelurahan Buliang, Batu Aji, Dia membenarkan adanya pungutan uang tebusan yang dilakukan pengelola panti AL-Kairot pada setiap anak yang keluar  sebesar 8 juta rupiah.

“Kemana saya cari uang sebanyak itu pak, saya seorang janda. Jadi tolong kasihani kami” Kata Sadiem sambil menangis.

Sadiem juga mengatakan sebelum anaknya Siti Nur Husanah 14’ yang duduk disekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) Al-AIZAR didekat pasar Sagulung itu pernah tinggal di Panti Asuhan Tanjung Riau, tapi karena ada tawaran dari Ibu Imam Masjid AL HUDA RKT 2, bahwa ada temannya yang mencari anak bagi orang tua yang tidak mampu menyekolahkannya untuk tinggal di Panti Asuhan AL-Kairot.

“Saya ditawari agar anak saya tinggal dipanti Asuhan itu,tapi karena anak saya gak betah disana saya minta izin pengelola dan diminta uang tebusan.” Tegasnya.

Namun pemilik yayasan Panti AL-kairot, Mas UT berdalih tidak pernah meminta uang pada setiap anak yang mau keluar dari Panti yang dikelolahnya, Bahkan hal pemukulan terhadap  orangtua Liyin itu pun dikatakannya tidak benar.

“Saya tidak pernah meminta uang pada mereka, malah saya ditanya berapa yang harus mereka banyarkan, dan terkait pemukulan itu tidak ada sama sekali.” kata Mas UT saat dikonfirmasi melalui telepon seluler pribadinya malam ini, Pukul 20.30 WIB.

Mas UT juga menerangkan kronologis yang terjadi Minggu malam(3/5) kemarin, Dia mengatakan bahwa orangtua Liyin berteriak minta tolong keluar dari rumahnya, nah.. lalu istrinya keluar dari dalam kamar dan mengejar Wilda untuk membawanya kedalam rumah melakukan berunding, lalu kita sepakat untuk berdamai didepan RT dan Tokoh Masyarakat setempat bahwa Akte  Lahir Liyin akan diberikan 3 hari sebelum mereka pulang ke kampung halamannya.

“Kita sudah berdamai didepan RT dan tokoh masyarakat, jadi kita sudah sepakat untuk mengembalikan Akte lahir tersebut 3 hari sebelum mereka pulang  kampung” tutupnya. (or/gb)