Batam,Buruhtoday.com – Belum terjawab kemana perginya mobil mewah persiapan tamu pada acara MTQ 2014 lalu, kini Masyarakat kota Batam dihebohkan lagi dengan pemberitaan Pengadaan mobil dinas Wali Kota Batam jenis Toyota Land Cruiser Rp 1 Miliar.
Pengamat sosial di Batam, Tain Komari menilai Walikota Batam, Ahmad Dahlan tidak memiliki skala prioritas yang baik dalam pengalokasian anggaran. Menurut dia bukan persoalan harga mobilnya, ketika daerah mampu silahkan saja.
“Tapi dengan catatan, apakah semua permasalahan krusial di tengah masyarakat Batam seperti sampah, banjir dan sebagainya sudah beres apa belum,” tutur Tain belum lama ini kepada AMOK di DPRD Batam kepada wartawan.
Ia mencontohkan tingginya biaya sekolah di Batam, banyaknya jalan berlobang dan masih sering terjadinya penumpukan sampah sebagai pekerjaan rumah (PR) yang seharusnya diutamakan pemerintah kota untuk diselesaikan.
“Dulu beli mobil dinas Fortuner alasannya sering banjir. Nah sekarang beli Land Cruiser Rp 1 miliar alasannya apa lagi? Seberapa besar sih Batam ini, paling jauh ke Galang Baru 1 – 2 jam itu pun bisa ditempuh dengan mobil Fortuner,” ungkapnya.
Tain menilai Pemko Batam tidak peka dengan kondisi masyarakat yang masih menderita tetapi kerap menggunakan APBD sesuka hatinya saja.
Menurut dia jika pengajuan itu dilakukan di sekitar bulan Maret-Juli, tentu DPRD bisa melakukan kros cek mengenai harga-harga kekinian dari proyek yang diajukan dan bisa menghemat anggaran bila pemerintah melakukan mark up.
“Kenapa setiap penganggaran APBD selalu di last minute, kita lihat kemarin di akhir tahun baru disahkan. Buat apa ada musrenbang jauh-jauh hari. Apakah ini faktor kurang pahamnya legislatif atau apa karena pemerintah yang sudah kongkalikong?” ujarnya.
Kembali ke persoalan tender mobil dinas di Pemko Batam, dugaan makin kuat kalau proyek ini dilakukan secara kilat. Dari investigasi di lapangan ada temuan dugaan tender mobil dilakukan tidak transparan yang dilakukan oknum-oknum di bagian aset Pemko dengan salah satu showroom mobil ternama di Batam.
Belum lama ini pemesanan mobil untuk tamu presiden di acara MTQN 2014 ternyata hanya lewat sistem tender siluman yang fee-nya dibagi-bagi kepada seluruh pihak yang sudah bekerjasama.
Ketika itu Pemko Batam menganggarkan pembelian Toyota Cammry Hi Ace 6 unit, bus jumbo 2 unit dan Fortuner 1 unit. Parahnya keberadaan mobil itu sama sekali tidak terpakai saat gelaran MTQN.
Tetapi celakanya mobil itu tetap dilakukan perawatan berkala di showroom Agung Automall Sekupang yang diduga ikut menikmati fee dari tender siluman tersebut.
Nah apakah sampai kerjasama antara showroom Agung Automall Sekupang dengan Pemko Batam masih berjalan, utamanya terkait pengadaan mobil dinas Wali Kota Batam yang baru jenis Toyota Land Cruiser Rp 1 miliar ?
Kepala Cabang Agung Automall Sekupang Aulia saat dikonfirmasi soal berita ini belum bersedia memberi jawaban. Salah satu Sales Supervisor Toyota Sekupang, Boni, ketika diminta agar dihubungkan dengan yang bersangkutan hanya memberi harapan. “Nanti disampaikan pesannya ke bapak,” ujar Boni.
Hingga berita ini diunggah, bagian aset Pemko masih belum mau memberi jawaban. (Red/AMOK)
Pengamat sosial di Batam, Tain Komari menilai Walikota Batam, Ahmad Dahlan tidak memiliki skala prioritas yang baik dalam pengalokasian anggaran. Menurut dia bukan persoalan harga mobilnya, ketika daerah mampu silahkan saja.
“Tapi dengan catatan, apakah semua permasalahan krusial di tengah masyarakat Batam seperti sampah, banjir dan sebagainya sudah beres apa belum,” tutur Tain belum lama ini kepada AMOK di DPRD Batam kepada wartawan.
Ia mencontohkan tingginya biaya sekolah di Batam, banyaknya jalan berlobang dan masih sering terjadinya penumpukan sampah sebagai pekerjaan rumah (PR) yang seharusnya diutamakan pemerintah kota untuk diselesaikan.
“Dulu beli mobil dinas Fortuner alasannya sering banjir. Nah sekarang beli Land Cruiser Rp 1 miliar alasannya apa lagi? Seberapa besar sih Batam ini, paling jauh ke Galang Baru 1 – 2 jam itu pun bisa ditempuh dengan mobil Fortuner,” ungkapnya.
Tain menilai Pemko Batam tidak peka dengan kondisi masyarakat yang masih menderita tetapi kerap menggunakan APBD sesuka hatinya saja.
Menurut dia jika pengajuan itu dilakukan di sekitar bulan Maret-Juli, tentu DPRD bisa melakukan kros cek mengenai harga-harga kekinian dari proyek yang diajukan dan bisa menghemat anggaran bila pemerintah melakukan mark up.
“Kenapa setiap penganggaran APBD selalu di last minute, kita lihat kemarin di akhir tahun baru disahkan. Buat apa ada musrenbang jauh-jauh hari. Apakah ini faktor kurang pahamnya legislatif atau apa karena pemerintah yang sudah kongkalikong?” ujarnya.
Kembali ke persoalan tender mobil dinas di Pemko Batam, dugaan makin kuat kalau proyek ini dilakukan secara kilat. Dari investigasi di lapangan ada temuan dugaan tender mobil dilakukan tidak transparan yang dilakukan oknum-oknum di bagian aset Pemko dengan salah satu showroom mobil ternama di Batam.
Belum lama ini pemesanan mobil untuk tamu presiden di acara MTQN 2014 ternyata hanya lewat sistem tender siluman yang fee-nya dibagi-bagi kepada seluruh pihak yang sudah bekerjasama.
Ketika itu Pemko Batam menganggarkan pembelian Toyota Cammry Hi Ace 6 unit, bus jumbo 2 unit dan Fortuner 1 unit. Parahnya keberadaan mobil itu sama sekali tidak terpakai saat gelaran MTQN.
Tetapi celakanya mobil itu tetap dilakukan perawatan berkala di showroom Agung Automall Sekupang yang diduga ikut menikmati fee dari tender siluman tersebut.
Nah apakah sampai kerjasama antara showroom Agung Automall Sekupang dengan Pemko Batam masih berjalan, utamanya terkait pengadaan mobil dinas Wali Kota Batam yang baru jenis Toyota Land Cruiser Rp 1 miliar ?
Kepala Cabang Agung Automall Sekupang Aulia saat dikonfirmasi soal berita ini belum bersedia memberi jawaban. Salah satu Sales Supervisor Toyota Sekupang, Boni, ketika diminta agar dihubungkan dengan yang bersangkutan hanya memberi harapan. “Nanti disampaikan pesannya ke bapak,” ujar Boni.
Hingga berita ini diunggah, bagian aset Pemko masih belum mau memberi jawaban. (Red/AMOK)
