JAKARTA, Buruhtoday - PT Jamsostek (Persero) pada Januari 2014
telah bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
ketenagakerjaan. Oleh karena itu, Jamsostek telah menyiapkan tiga
program kegiatan pada awal kegiatan sebagai BPJS ketenagakerjaan.
Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya mengatakan, ketiga program tersebut yaitu, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan, dan jaminan kematian. Adapun, setelah melaksanakan program tersebut pada 1 Januari 2014, Jamsostek juga akan menambah program jaminan pensiun.
"Lalu per tanggal 1 Juli 2015 akan menambah program jaminan pensiun. Untuk sementara ini yang kami ketahui, iuran tiga program yang akan dilaksanakan di tahun 2014 ini tetap sama seperti yang sekarang," ujar Elvyn kepada wartawan usai seminar nasional BPJS di YTKI, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Elvyn menjelaskan, untuk program dana pensiun pada Januari mendatang masih dalam pembahasan, akan tetapi diperkirakan dana pensiun sekitar delapan persen. Di mana, lima persen dari pemberi kerja dan tiga persen dari pekerja.
"Untuk yang pensiun masih dalam pembahasan tapi perkiraan sementara adalah sekitar 8 persen. Di mana 5 persen kontribusi dari pemberi kerja, 3 persen dari pekerja," tambahnya.
Selain itu, lanjut Elvyn, ketika Jamsostek telah melebur menjadi BPJS, diprediksikan akan mampu menyerap peserta BPJS lebih banyak lagi. Pada 2014, Jamsostek telah menargetkan penyerapan peserta 15,2 juta.
"Dengan coverage ini jelas potensi bisa lebih banyak dari yang sekarang dan kami juga secara internal mencanangkan target yang jauh lebih tinggi ketimbang sebelumnya. Sehingga di 2014 kami berharap bisa mengcover 15,2 juta pekerja, jauh lebih tinggi dari sekarang yang angkanya masih sekitar 12 juta peserta. Naik 3,2 persen more less seperti itu," tutupnya
Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya mengatakan, ketiga program tersebut yaitu, jaminan hari tua, jaminan kecelakaan, dan jaminan kematian. Adapun, setelah melaksanakan program tersebut pada 1 Januari 2014, Jamsostek juga akan menambah program jaminan pensiun.
"Lalu per tanggal 1 Juli 2015 akan menambah program jaminan pensiun. Untuk sementara ini yang kami ketahui, iuran tiga program yang akan dilaksanakan di tahun 2014 ini tetap sama seperti yang sekarang," ujar Elvyn kepada wartawan usai seminar nasional BPJS di YTKI, Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Elvyn menjelaskan, untuk program dana pensiun pada Januari mendatang masih dalam pembahasan, akan tetapi diperkirakan dana pensiun sekitar delapan persen. Di mana, lima persen dari pemberi kerja dan tiga persen dari pekerja.
"Untuk yang pensiun masih dalam pembahasan tapi perkiraan sementara adalah sekitar 8 persen. Di mana 5 persen kontribusi dari pemberi kerja, 3 persen dari pekerja," tambahnya.
Selain itu, lanjut Elvyn, ketika Jamsostek telah melebur menjadi BPJS, diprediksikan akan mampu menyerap peserta BPJS lebih banyak lagi. Pada 2014, Jamsostek telah menargetkan penyerapan peserta 15,2 juta.
"Dengan coverage ini jelas potensi bisa lebih banyak dari yang sekarang dan kami juga secara internal mencanangkan target yang jauh lebih tinggi ketimbang sebelumnya. Sehingga di 2014 kami berharap bisa mengcover 15,2 juta pekerja, jauh lebih tinggi dari sekarang yang angkanya masih sekitar 12 juta peserta. Naik 3,2 persen more less seperti itu," tutupnya
(sumberOkezone.com)
