Karyawan Patah Kaki Didiamkan? PT Esun Diduga Tutup-tutupi Kecelakaan Kerja, Korban Dirawat hingga Singapura - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com

Post Top Ad

Senin, 08 Desember 2025

Karyawan Patah Kaki Didiamkan? PT Esun Diduga Tutup-tutupi Kecelakaan Kerja, Korban Dirawat hingga Singapura


BATAM – Sebuah insiden kecelakaan kerja serius kembali mencoreng kawasan industri di Batam. Seorang karyawan PT Esun di Horizon Industrial Park, Sungai Lekop, Sagulung, dilaporkan mengalami patah kaki dalam insiden yang terjadi sekitar seminggu lalu. Yang mencurigakan, perusahaan diduga berusaha menutup-nutupi kejadian ini.


Korban yang berinisial HSN, dalam konfirmasi via WhatsApp kepada redaksi, mengaku sedang menjalani perawatan lanjutan di Singapura. “Saya patah kaki, sekarang lagi di Singapore untuk pengobatan,” tulisnya singkat, membenarkan cedera serius yang dideritanya.


Bukti upaya penyembunyian informasi terlihat saat awak media mendatangi langsung kantor PT Esun. Seorang petugas keamanan (security) di gerbang perusahaan membenarkan adanya kecelakaan. "Iya bang, memang ada kejadiannya," akunya.


Namun, ia langsung menutup rapat dengan alasan tidak berwenang. "Tapi saya tidak berhak kasih penjelasan, itu wewenang manajemen," katanya. Yang lebih mencolok, pihak manajemen yang dimintai konfirmasi sama sekali tidak dapat ditemui atau dihubungi, baik saat kunjungan langsung maupun melalui telepon.



Sikap tertutup PT Esun ini memantik pertanyaan besar, apakah perusahaan sudah melaporkan kecelakaan ini secara resmi? Sesuai undang-undang Ketenagakerjaan dan K3, setiap kecelakaan kerja wajib dilaporkan kepada pengawas ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan. Laporan ini vital untuk proses investigasi dan perlindungan hak korban.


Keheningan dari PT Esun mengindikasikan potensi pelanggaran terhadap kewajiban hukum ini. Hal ini semakin memperkeruh suasana dan menimbulkan kecurigaan adanya sesuatu yang disembunyikan.


Rekam Jejak Kelam yang Kembali Diumat


PT Esun bukanlah nama yang asing di pemberitaan bermasalah. Perusahaan ini sebelumnya telah tersorot karena kasus impor limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Rekam jejak buruk ini membuat dugaan pelanggaran K3 dan ketertutupan informasi dalam kasus HSN menjadi lebih masuk akal dan patut diwaspadai.


Hingga berita ini diturunkan, manajemen PT Esun masih belum berhasil dimintai keterangan resminya baik itu terkait limbah B3 maupun menyangkut keselamatan jiwa pekerja dan kepatuhan terhadap hukum.


Editor red/tim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar