TANJUNGPINANG – Empat perampok nasabah bank Tanjungpinang yang ditangkap polisi di Jalan DI Panjaitan kilometer 7 Tanjungpinang, Senin (11/11/2019) lalu, ternyata berprofesi sebagai nelayan.
“Pengakuan empat pelaku perampokan nasabah ini bahwa mereka berprofesi sebagai nelayan di Palembang,” kata
Kapolres Tanjungpinang AKBP M. Iqbal saat konferensi pers di Mapolres Tanjungpinang, Jumat (22/11/2019).
Kapolres menjelaskan, alasan ekonomi membuat empat pelaku melakukan perampokan. Sebelum melancarkan aksinya, keempat kawanan perompak terlebih dahulu memantau dan menguasai situasi sekitar.
“Sudah dua minggu keempat perampok ini berada di Tanjungpinang untuk memantau dan menguasai lokasi dimana akan melakukan perampokan,” terangnya.
Mengetahui korban baru saja mengambil uang dengan jumlah yang besar, keempat pelaku lalu membuntuti korban.
Sesampainya di kilometer 7, korban turun dari mobil untuk melihat ban mobil bocor, yang sebelumnya ban sudah digembos oleh pelaku.
“Disaat itulah para pelaku melancarkan aksi perampokan,” ungkap Iqbal.
Mendapat laporan itu, pihak kepolisian langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap keempat pelaku di kilometer 16 arah Kawal, Kabupaten Bintan.
Saat itu pelaku mencoba melarikan diri ke hutan. Polisi akhirnya melakukan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki keempat pelaku.
“Para pelaku berhasil merampok unag dengan jumlah Rp225 juta dan berhasil kita sita Rp155 juta. Sedangkan sisanya di dalam tas hitam di buang pelaku pada saat kita tangkap,” kata Iqbal.
Pelaku terancam pasal 363 pencurian dengan pemberatan, ancaman diatas 5 tahun penjara.
Diketahui empat pelaku perampokan bernama Rusdi, Marsut, Teguh dan Wahyuni alias Yudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar