Ilustrasi |
Kata Thamrin, Petani akan meningkat akibat banyak buruh yang bekerja di pertambangan batu bara jadi korban PHK.
“Mantan karyawan perusahaan batu bara yang merupakan masyarakat lokal akan memilih profesi sebagai petani,” ujar Thamrin selaku Ketua Bidang Pertanian, Lingkungan, dan Tata Ruang Dewan Riset daerah (DRD) Kutai Kartanegara, Kamis(25/8) kepada Koran Kaltim kemarin.
Thamrin menyebut, mantan karyawan bisa memanfaatkan lahan eks tambang yang ditinggalkan perusahaan dengan pola pinjam pakai.
“Program kerja Pemkab Kukar memprioritaskan pengembangan pertanian dalam arti luas, pasti masyarakat akan bersinergi dengan program pemerintah,” katanya.
Selain itu, penggarapan perkebunan kelapa sawit dengan sistem plasma yang belum berpihak kepada masyarakat juga akan menjadi pertimbangan. Masyarakat lebih memilih menjadi petani tanaman pangan karena lebih menjanjikan.
“Jika hak plasma pemilik lahan seluas empat hektare, dan si pemilik lahan hanya mendapatkan sekitar Rp150 ribu/hektarenya, berarti hanya mendapatkan Rp600 ribu dalam sebulan. Masyarakat pasti lebih memilih menjadi petani saja. Lahan seluas empat hektere itu sangat cukup untuk dipakai bertani,” ujarnya. (Koran Kaltim).