Inilah Data Korban PHK di Batam Sejak Januari - July 2015 - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Jumat, 07 Agustus 2015

Inilah Data Korban PHK di Batam Sejak Januari - July 2015

Batam,Buruhtoday.com - Tingkat pengangguran di kota Batam diperkirakan akan terus bertambah dari tiga tahun sebelumnya yakni tahun 2012 ada sebanyak 25.391 orang, lalu pada tahun 2013 meningkat menjadi 32.031 orang, dan tahun 2014 naik lagi hingga mencapai 35.735 orang (Survei BPS, red).

Indikasi itu bisa dilihat dari banyaknya perusahaan asing yang gulung tikar dengan dalih tidak ada order serta pailit.

Menurut data yang dikeluarkan Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, pada semester pertama 2015 saja sudah ada 11 perusahaan tidak ada orderan dan pailit. yang mengakibatkan sebanyak 4.831 buruh harus kehilangan pekerjaannya karena menjadi korban PHK.

Berikut data lengkapnya:

1. PT Nakano S Batam           :    135   orang       (Tidak ada order)
2. PT Hydro Jet Marine           :     20   orang        (Pailit)
3. PT Ye Woo Indonesia          :   333  orang         (Pailit)
4. PT Siemens HI                     :   579  orang         (Pailit)
5. PT Fujitech                          :     52   orang         (Tidak ada order)
6. PT BSM                              :     10   orang         (Tidak ada order)
7. PT Bintan Anugerah             :      24  orang         (Tidak ada order)
8. PT Nidec Sankyo Jepang     : 3.300  orang         (Tidak ada order)
9. PT Dhiva Sarana Metal        :     113 orang          (Pailit)
10. PT Jasa Prima Mandiri       :     160 orang          (Tidak ada order)
11. PT Heat Exchange Ina        :     105 orang          (Pailit)

Data yang ada diatas belum termasuk pengurangan tenaga kerja dari 5 perusahaan karena mengalami sepi proyek sejak January sampai July 2015, yang mengakibatkan angka pengangguran bertambah sebanyak 1.401 orang. Seperti PT Nippon Steel sebanyak 115 buruh, PT Nanindah Mutiara Shipyard 300 buruh, PT Usda Seroja Jaya sebanyak 900 orang, PT Aker Solution 95 buruh, dan PT Philips Industries 106 pekerja.

Maka sejauh ini total buruh yang menjadi korban perusahaan tutup dan PHK mencapai 6.232 orang.
“Data yang ada belum termasuk kejadian PHK yang tidak dilaporkan kepada Disnaker,” ujar Hendra, Kasi Hubinsyaker Disnaker Batam kepada Buruhtoday.com (AMOK Group.)

Dia juga menambahkan, bahwa data tersebut tidak termasuk jumlah buruh yang setiap hari dilakukan sidang mediasi dari berbagai macam kasus berbeda seperti PHK dan PKWT  di kantor Disnaker Batam.

 “Itu belum lagi jumlah yang setiap harinya kita tangani terkait masalah PHK maupun PKWT,” tegasnya.

Sementara itu, data yang terpajang ada 161 kasus di papan pengumuman yang ada diruangan Hubinsayaker terlihat sejak Januari – Juli 2015 yang sudah dilaporkan pekerja ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Tanjungpinang, dan laporan dari pekerja itulah yang menjadi data Dinas Tenaga Kerja kota Batam untuk membuat laporan. Dan setiap perkaranya jumlahnya bervariasi antara satu hingga ratusan buruh.

Nah....Kalau sudah seperti ini kondisinya, apakah mungkin masyarakat Batam bisa berharap banyak pada BP Batam dan Pemko Batam ? Mana sih ivestor yang bisa menyerap tenaga kerja itu ?

Fakta dipangan bahwa pengangguran sangat menjamur disetiap sudut kota Batam seperti dari Batuaji, Sagulung, Batam Center, Nagoya, Bengkong, Batuampar, Nongsa, Kabil sampai ke Sekupang. Masyarakat mengeluhkan susahnya mencari kerja.

Lalu siapa sih yang menikmati investasi berjuta-juta dolar itu ? Jangan-jangan itu hanya investor abal-abal yang hanya modal dengkul dan punya hubungan dekat dengan oknum pejabat! (red/amok group)