Tenggarong,Buruh today.com - Beberapa perusahaan tambang batu bara terpaksa merumahkan karyawannya dikarenakan merosotnya harga jual batu bara,akibat hal tersebut tiga orang buruh perusahaan "emas hitam" di Bandeng Raya mengalami PHKdan menuntut pesangon.
Ketiga buruh itu yakni Murhansyah, Sabrani, dan Sugimin merupakan supir di perusahaan tersebut menuntut pesangon selama tiga tahun ini belum juga mendapatkan hak nya sesuai undang-undang ketenagakerjaan.
Perwakilan pekerja, Hendra Gunawan, menuturkan, mereka menuntut haknya karena sudah masuk usia pensiun. Beberapa kali meminta pesangon, perusahaan enggan memberikan. “Tuntutan mereka memang sesuai peraturan,” ujar Hendra.
Merasa sudah buntu, para sopir ini mengadukan nasibnya ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kukar. Para sopir dimediasi dengan perusahaan. Dari hasil pertemuan ini, Disnaker menerbitkan surat anjuran kepada perusahaan.
Isinya, perusahaan diminta membayar Sabrani sebesar Rp 51.580.500. Sementara Murhansyah sebesar Rp 51.580.500, dan Sujimin sebesar Rp 39.501.000. Angka itu didapat dari perhitungan masa kerja dan nominal upah.
Namun, dalam surat balasannya, perusahaan menolak anjuran dari Disnaker. Hendra sangat menyayangkan sikap perusahaan. “Perusahaan berdalih harga batu bara merosot. Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawabnya,” tegas Hendra.
Ia menuturkan, tiga orang sopir ini kini sakit-sakitan. Bahkan salah seorang dari mereka kena stroke. “Saya berharap Bupati Kukar Rita Widyasari bisa mengambil langkah untuk masyarakat kecil seperti kami,” kata dia. Selain itu, Hendra juga meminta bantuan anggota DPRD Kukar Abdul Rasyid untuk menyelesaikan masalah ini. (sumber Kaltim Post Online)
