Buruhtoday - Klub-klub peserta Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) meminta agar PSSI mempertimbangkan untuk memberikan tiket promosi ke liga unifikasi Indonesia Super League (ISL) tahun depan.
Sebelumnya, kompetisi Divisi Utama dan Indonesia Premier League dihentikan Komisi Disiplin PSSI. PSSI kemudian menetapkan dua kompetisi itu tetap digelar sampai selesai. Sedangkan kewenangan PT LPIS sebagai operator liga dicabut. Kompetisi pun diambil alih PSSI.
Di Indonesian Premier League (IPL), PSSI memutuskan untuk menggelar laga play-off guna mencari tiket verifikasi bagi klub. Sedangkan Divisi Utama tetap dilangsungkan hingga tuntas.
PSS Sleman sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah semi-final Divisi Utama. Dalam pertemuan klub-klub LPIS dengan PSSI, peserta Divisi Utama mengusulkan juara dan runner-up diikutkan dalam play-off. Namun semua itu masih sebatas wacana.
“Kami sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah empat besar. Persoalannya, setelah ada yang menjadi juara, lalu akan ke mana. Apakah akan promosi ke Indonesia Super League. Ini masih belum tahu. Kami menunggu hasil keputusan dari Komite Eksekutif [Exco],” kata manajer PSS Supardjiono.
“Kami mengusulkan dua tim yang menjadi juara dan runner ikut play-off. Tapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada Exco. Apa pun keputusannya, kami siap menerima asal ada jatah promosi bagi tim DU.”
Saat ini dari Grup 1 sudah meloloskan Lampung FC dan PSBL Langsa ke semi-final. Sedangkan di Grup 2 masih diperebutkan tiga tim, Persenga Nganjuk, Persekap Kab. Pasuruan dan PSS. Ketiganya sama-sama memiliki poin 29.
Meski menduduki peringkat tiga, namun PSS berpeluang ke semi-final karena memiliki satu laga terakhir melawan Persifa Fakfak, Minggu (6/10). PSS hanya butuh hasil imbang untuk menjadi juara grup selalu merebut tiket ke semi-final. Sedangkan Persenga yang berada di peringkat dua akan mendampingi PSS.
( Sumber Clear indonesia )
