BATAM – Komitmen anggota DPRD Kota Batam, Tapis Dabbal Siahaan, dalam menyerap aspirasi warga terus dibuktikan melalui kunjungan reses ketiganya ke Kampung Bumi Permai, RT 008/RW 016, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batu Aji, Rabu (6/8/2025). Acara yang digelar mulai pukul 19.00 WIB ini dihadiri puluhan warga yang antusias menyampaikan berbagai keluhan dan harapan.
Imaniel Sitorus, salah satu warga, menyoroti tingginya pengangguran di Batam. "Banyak lulusan sekolah yang kesulitan kerja, sementara pendatang terus membanjiri lapangan pekerjaan. Kami butuh pelatihan untuk meningkatkan kompetensi," ujarnya.
Permintaan serupa disampaikan Ricardo Butar-Butar dan Mamak Karin, yang meminta program pelatihan seperti menjahit, memasak, dan sertifikasi kerja untuk memperluas kesempatan kerja.
Tak hanya itu, warga juga mengeluhkan penumpukan sampah akibat minimnya tempat pembuangan (Bin Container).
"Kami warga Ruli selalu menjadi korban atas tumpukan sampah yang ada." Ujar Ricardo.
Mamak Karin meminta kejelasan status lahan konservasi yang kerap jadi sengketa. Sementara ibu Dewi Sihotang mengeluhkan fasilitas Posyandu yang kurang memadai seperti kekurangan kursi dan kabinet penyimpanan data, perlunya rasul (petugas tetap) untuk memudahkan pelayanan lansia.
Ketua RT 008 meminta perhatian kepada Tapis Dabbal Siahaan untuk membantu semenisasi jalan sepanjang 200 meter (lebar 2 meter). Dan pendataan ulang bansos untuk memastikan tepat sasaran.
Tapis Dabbal Siahaan menindaklanjuti semua aspirasi warga seperti pelatihan kerja untuk menciptakan warga Bumi Permai menjadi calon pekerja yang memiliki skill sertifikasi.
"Semua Fokir kami DPRD ada di Dinas Tenaga Kerja kota Batam, dan setiap tahun selalu ada pelatihan sertifikasi tersebut. Bagi warga yang ingin mengikuti pelatihan seperti welder, menjahit, tata boga tersebut dapat berkomunikasi nantinya, dan saya akan perjuangkan," jelas Tapis, yang saat ini duduk di Komisi IV DPRD kota Batam yang membidangi Sumber Daya Masyarakat.
Terkait sampah, kata Tapis. Hal itu mendapat sedikit kendala yakni penempatan Bin Contener. "Saya bukan tidak menampung aspirasi bapak-ibu, hanya kendalanya adalah lahan tempat Bin Contener sampahnya, karena akan menyebabkan bau. Akan tetapi saya meminta warga segeralah berunding terlebih dahulu dimana nantinya lahan yang sudah ditentukan, saya akan perjuangan dan berkoordinasi kepada DLH, kita akan selalu memberi solusi konkret, bukan sekadar janji," tegas Tapis.
Editor red/Don.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar