Pantauan Buruhtoday.com, dalam hasil sidak ini pihak Badan Karantina Pertanian (BKP) memanggil pihak pengusaha untuk datang ke kantor BKP guna melengkapi syarat - syarat pengiriman barang yang akan di expornya keluar negeri tersebut.
Dan kelapa bulat tersebut didatangkan dari luar pulau Batam dengan menggunakan 3 armada kapal kayu yakni KMP Pembangunan 3.GT 25 no 279/GGH,
KM Andi Febri GT 29 no 415/RRD, KM Rizky Baru ( nomor GT nya sudah buram).
Salah satu petugas Karantina, Yose Rizal saat disambangi awak media menjelaskan dalam sidak tersebut, pihaknya mempertanyakan dan mengecek kelapa yang akan di expor luar negeri tersebut. Karena dari negara Thailan tujuan kelapa yang akan dikirim.
"Kita harus Pastikan juga, kelapa - kelapa yang mau dikirim ini seperti apa? Karena kalau kelapanya ada tumbuh tunas, maka ini tidak bisa dikirim bisa mengakibatkan tumbuh dan penyalah gunaannya. Jadi Dari hasil sidak ini semua layak untuk dikirim." Ucap Yose Rizal.
Acai salah satu pengurus kelapa bulat tersebut mengatakan bahwa setiap kelapa yang datang dari luar Batam wajib diperiksa balai karantina.
"Kelapa ini datang dari Pulau Nipah Panjang bang. Kita disini cuma pengurus jasa aja, dan kita juga menyewa pelabuhan, artinya kalau kelapa datang ada bongkar muat ya mereka harus bayar." Ujar Acai, di TKP.
Acai juga mengaku bahwa pengiriman kelapa bulat ke luar negeri seperti ke Thailan sudah tidak lagi gampang dan harus memenuhi SOP yang ada.
"Sekarang Uda susah ngirimnya bang, apalagi ke Thailan, SOP nya rumit," katanya.
Editor redaksi
Liputan tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar