Yogyakarta, Buruhtoday - Selaku pejabat berlatar belakang jurnalis, ternyata Menteri BUMN Dahlan Iskan masih fasih bicara kode etik jurnalistik. Setidaknya, itulah kesan kontributor Sayangi.com di Kota Gudek saat meliput Seminar bertajuk "Etika Jurnalistik vs Jurnalisme Online" di Aula Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (18/10).
Tapi ada yang unik dari gaya mengajar bos Jawa Pos Grup ini. Dahlan menawarkan hadiah Rp 500 ribu bagi mahasiswa yang mampu menjawab, apa perbedaan pekerjaan dan profesi dan mengapa profesi memerlukan kode etik. Seketika telunjuk mahasiswa bertebaran. Dan Dahlan Iskan menunjuk sepuluh diantaranya.
Kendati tidak satu pun jawaban dianggap Dahlan memuaskan, namun kesepuluh mahasiswa itu kebagian amplop masing-masing Rp 500 ribu. Sudah itu Dahlan sendiri yang menjawab, "Pelaku profesi menjalani pekerjaan dengan kehendak hati sehingga memiliki karakter independensi dan kemerdekaan yang kuat. Pelaku profesi, menurut Dahlan tidak bekerja mutlak di bawah tekanan aturan formal. "Perlu kode etik agar mereka tidak semaunya sendiri, bisa bahaya jika tidak ada batasan."
Para mahasiswa pun tampak senyum-senyum, mungkin membatin sering-seringlah Pak Menteri menjadi pembicara di kampusnya. "Lumayan, dapat Rp 500 ribu," ungkap Rico tidak bisa menyembunyikan suasana bungahnya
Tapi ada yang unik dari gaya mengajar bos Jawa Pos Grup ini. Dahlan menawarkan hadiah Rp 500 ribu bagi mahasiswa yang mampu menjawab, apa perbedaan pekerjaan dan profesi dan mengapa profesi memerlukan kode etik. Seketika telunjuk mahasiswa bertebaran. Dan Dahlan Iskan menunjuk sepuluh diantaranya.
Kendati tidak satu pun jawaban dianggap Dahlan memuaskan, namun kesepuluh mahasiswa itu kebagian amplop masing-masing Rp 500 ribu. Sudah itu Dahlan sendiri yang menjawab, "Pelaku profesi menjalani pekerjaan dengan kehendak hati sehingga memiliki karakter independensi dan kemerdekaan yang kuat. Pelaku profesi, menurut Dahlan tidak bekerja mutlak di bawah tekanan aturan formal. "Perlu kode etik agar mereka tidak semaunya sendiri, bisa bahaya jika tidak ada batasan."
Para mahasiswa pun tampak senyum-senyum, mungkin membatin sering-seringlah Pak Menteri menjadi pembicara di kampusnya. "Lumayan, dapat Rp 500 ribu," ungkap Rico tidak bisa menyembunyikan suasana bungahnya
(Sumber Sayangi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar