Batam,Buruhtoday.com - Direktorat Jenderal Bea Cukai berhasil menggagalkan 27 penyelundupan barang ilegal di perairan selat Malaka dalam operasi gerhana yang digelar selama 1 bulan terakhir.
Dari 27 kasus pelanggaran yang ditangani Bea Cukai berada didalam lima wilayah di Sumatera yakni Kanwil Aceh, Kanwil Riau dan Sumatra Barat, Kanwil Kepri dan KPU Batam.
Kasubdit Penindakan dan Penyidikan (P2) DJBC Pusat, Ahmad Rofiq mengatakan operasi Gerhana yang dilakukan sejak tanggal 7 April hingga 7 Mei 2016 merupakan arahan langsung dari Presiden.
“Ini merupakan arahan langsung dari Presiden Indonesia untuk menekan penyelundupan ilegal dari dalam maupun luar negeri, dimana selama ini banyak pelanggaran di perairan Selat Malaka yang sudah terjadi,”ujar Kata Rofiq, Selasa di KPU BC Tipe B Batam (17/5/2016) siang.
Rofiq mengatakan dalam operasi gerhana yang dibagi dalam 2 periode tersebut memeriksa 272 kapal dan 27 diantaranya ditangkap.
“Dalam satu bulan ini ada 272 kapal yang telah diperiksa, dan 27 kasus yang kita tangkap,”jelasnya.
Dari 27 kasus tersebut, pihaknya kata Rofiq mengamankan barang bukti narkotika, bawang merah, gula, beras, 2 kapal tanker aspal, ballpres, amonium nitrat, rokok luffman, minuman alkohol, besi, sepeda dan motor.
“Barang buktinya saat ini ada di Kanwil(kantor wilayah) untuk bahan penyelidikan, karena disinyalir ada narkotika di barang-barang ilegal tersebut,” terangnya.
Kasubdit Patroli laut DJBC Agus Yulianto menyatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali melakukan operasi gerhana.
“Tidak sampai disini saja, dalam waktu dekat ini kita akan kembali melakukan operasi, karena setiap harinya pasti akan ada orang yang akan melakukan penyeundupan,” tambahnya.
(red/Jef/cr 5)
Dari 27 kasus pelanggaran yang ditangani Bea Cukai berada didalam lima wilayah di Sumatera yakni Kanwil Aceh, Kanwil Riau dan Sumatra Barat, Kanwil Kepri dan KPU Batam.
Kasubdit Penindakan dan Penyidikan (P2) DJBC Pusat, Ahmad Rofiq mengatakan operasi Gerhana yang dilakukan sejak tanggal 7 April hingga 7 Mei 2016 merupakan arahan langsung dari Presiden.
“Ini merupakan arahan langsung dari Presiden Indonesia untuk menekan penyelundupan ilegal dari dalam maupun luar negeri, dimana selama ini banyak pelanggaran di perairan Selat Malaka yang sudah terjadi,”ujar Kata Rofiq, Selasa di KPU BC Tipe B Batam (17/5/2016) siang.
Rofiq mengatakan dalam operasi gerhana yang dibagi dalam 2 periode tersebut memeriksa 272 kapal dan 27 diantaranya ditangkap.
“Dalam satu bulan ini ada 272 kapal yang telah diperiksa, dan 27 kasus yang kita tangkap,”jelasnya.
Dari 27 kasus tersebut, pihaknya kata Rofiq mengamankan barang bukti narkotika, bawang merah, gula, beras, 2 kapal tanker aspal, ballpres, amonium nitrat, rokok luffman, minuman alkohol, besi, sepeda dan motor.
“Barang buktinya saat ini ada di Kanwil(kantor wilayah) untuk bahan penyelidikan, karena disinyalir ada narkotika di barang-barang ilegal tersebut,” terangnya.
Kasubdit Patroli laut DJBC Agus Yulianto menyatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali melakukan operasi gerhana.
“Tidak sampai disini saja, dalam waktu dekat ini kita akan kembali melakukan operasi, karena setiap harinya pasti akan ada orang yang akan melakukan penyeundupan,” tambahnya.
(red/Jef/cr 5)
